Sabtu, 09 November 2013

Gadis kecil bernama Aisha




 “Berdasarkan kisah nyata… hanya namanya yang berubah. tidak ada maksud menggurui. hanya ingin mengenang. dan semoga kalian semua ingat apa yang sudah para pahlawan lakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.”
Jakarta, 1999
Sastro terbaring di atas ranjang berbalut seprai putih sambil bersenandung. Cucu perempuannya tampak membaringkan kepalanya di sisi kakeknya ikut menikmati nyanyiannya walaupun gadis kecil itu jelas tidak mengenal lagunya. Sekali lagi, si cucu menyodorkan sebuah Juz Amma untuk kakeknya. Sastro hanya tersenyum, tahu akan apa yang bakal dikatakan cucunya.
“Ayo kek, Aisha ajarin baca Al-Fatihah ya” pintanya polos dengan mata berharap.
“lagi? Kemarin kan sudah…” elak Sastro dengan nada bercanda, walau suaranya terdengar parau, akibat tubuhnya yang kian melemah.
“kemarin kan kakek belum selesai bacanya” protes Aisha sebal.
“kakek ngantuk Aisha, kakek kan sakit” elak Sastro lagi kemudian langsung membalikkan tubuhnya pura-pura mendengkur.
Aisha tidak melanjutkan protesnya, dia percaya kakeknya benar-benar tidur. Gadis kecil itu berjinjit untuk mencium kening kakeknya dengan sayang.
“maafin Aisha ya udah ganggu kakek, met bobo” Sastro tetap pura-pura tidur.
Sebenarnya Sastro sudah sejak lama hafal Al-Fatihah, bahkan hampir seluruh isi Al-Quran dia hapal. Bukankah dulunya dia seorang guru ngaji sebelum masuk tentara? Sastro serta merta teringat peristiwa lalu, kejadian pahit yang telah merubah hidupnya.
Aceh, 1953.

KUMPULAN CERPEN 2



Kisah Tsabit Bin Ibrahim

Seorang lelaki yang saleh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka tanpa berpikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lezat itu. akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahwa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat ijin pemiliknya. Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar menghalalkan buah yang telah dimakannya.

Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja dia berkata, "Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap Anda menghalalkannya". Orang itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan merawat dan mengurusi kebunnya". Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah kumakan ini." Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam". Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orang tua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa seijin pemiliknya. Bukankah Rasulullah Saw sudah memperingatkan kita lewat sabdanya : "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka"

Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata," Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Karena itu maukah tuan menghalalkan apa yang sudah kumakan itu ?" Lelaki tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, "Tidak, aku tidak bisa menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu karena takut ia tidak bisa memenuhinya. Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan ?" Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini putriku !"

KUMPULAN CERPEN 1



Siti Masyitoh

“Apa, di dalam kerajaanku sendiri ada pengikut Musa?” Teriak Fir’aun dengan amarah yang membara setelah mendengar cerita putrinya perihal keimanan Siti Masyitoh. Hal ini bermula ketika suatu hari Siti Masyitoh sedang menyisir rambut putri Fir’aun, tiba-tiba sisir itu terjatuh, seketika Siti Masyitoh mengucap Astagfirullah. Sehingga terbongkarlah keimanan Siti Masyitoh yang selama ini disembunyikannya.
“Baru saja aku menerima laporan dari Hamman, mentriku, bahwa pengikut Musa terus bertambah setiap hari. Kini pelayanku sendiri ada yang berani memeluk agama yang dibawa Musa. Kurang ajar si Masyitoh itu,” umpat Fir’aun.
“Panggil Masyitoh kemari,” perintah Fir’aun pada pengawalnya. Masyitoh datang menghadap Fir’aun dengan tenang. Tidak ada secuil pun perasaan takut di hatinya. Ia yakin Allah senantiasa menyertainya.
“Masyitoh, apakah benar kamu telah memeluk agama yang dibawa Musa?”. Tanya Fir’aun pada Masyitoh dengan amarah yang semakin meledak.
“Benar,” jawab Masyitoh mantap.
“Kamu tahu akibatnya? Kamu sekeluarga akan saya bunuh,” bentak Fir’aun, telunjuknya mengarah pada Siti Masyitoh.
“Saya memutuskan untuk memeluk agama Allah, maka saya telah siap pula menanggung segala akibatnya.”
“Masyitoh, apa kamu sudah gila! Kamu tidak sayang dengan nyawamu, suamimu, dan anak-anakmu.”
“Lebih baik mati daripada hidup dalam kemusyrikan.”
Melihat sikap Masyitoh yang tetap teguh memegang keimanannya, Fir’aun memerintahkan kepada para pengawalnya agar menghadapkan semua keluarga Masyitoh kepadanya.
“Siapkan sebuah belanga besar, isi dengan air, dan masak hingga mendidih,” perintah Fir’aun lagi.
Ketika semua keluarga Siti Masyitoh telah berkumpul, Fir’aun memulai pengadilannya.
“Masyitoh, kamu lihat belanga besar di depanmu itu. Kamu dan keluargamu akan saya rebus. Saya berikan kesempatan sekali lagi, tinggalkan agama yang dibawa Musa dan kembalilah untuk menyembahku. Kalaulah kamu tidak sayang dengan nyawamu, paling tidak fikirkanlah keselamatan bayimu itu. Apakah kamu tidak kasihan padanya.”
Mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Fir’aun, Siti Masyitoh sempat bimbang. Tidak ada yang dikhawatirkannya dengan dirinya, suami, dan anak-anaknya yang lain, selain anak bungsunya yang masih bayi. Naluri keibuannnya muncul. Ditatapnya bayi mungil dalam gendongannya. “Yakinlah Masyitoh, Allah pasti menyertaimu.” Sisi batinnya yang lain mengucap.
Ketika itu, terjadilah suatu keajaiban. Bayi yang masih menyusu itu berbicara kepada ibunya, “Ibu, janganlah engkau bimbang. Yakinlah dengan janji Allah.” Melihat bayinya dapat berkata-kata dengan fasih, menjadi teguhlah iman Siti Masyitoh. Ia yakin hal ini merupakan tanda bahwa Allah tidak meninggalkannya.
Allah pun membuktikan janji-Nya pada hamba-hamba-Nya yang memegang teguh (istiqamah) keimanannya. Ketika Siti Masyitoh dan keluarganya dilemparkan satu persatu pada belanga itu, Allah telah terlebih dahulu mencabut nyawa mereka, sehingga tidak merasakan panasnya air dalam belanga itu.
Demikianlah kisah seorang wanita shalihah bernama Siti Masyitoh, yang tetap teguh memegang keimanannya walaupun dihadapkan pada bahaya yang akan merenggut nyawanya dan keluarganya.
Ketika Nabi Muhammad Saw. isra dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, beliau mencium aroma wangi yang berasal dari sebuah kuburan. “Kuburan siapa itu, Jibril?” tanya baginda Nabi.
“Itu adalah kuburan seorang wanita shalihah yang bernama Siti Masyitoh,” jawab Jib

Kasih Sepanjang Jalan




Di stasiun kereta api bawah tanah Tokyo, aku merapatkan mantel wol tebalku erat-erat. Pukul 5 pagi. Musim dingin yang hebat. Udara terasa beku mengigit. Januari ini memang terasa lebih dingin dari tahun-tahun sebelumnya. Di luar salju masih turun dengan lebat sejak kemarin. Tokyo tahun ini terselimuti salju tebal, memutihkan segenap pemandangan.
Stasiun yang selalu ramai ini agak sepi karena hari masih pagi. Ada seorang kakek tua di ujung kursi, melenggut menahan kantuk. Aku melangkah perlahan ke arah mesin minuman. Sesaat setelah sekeping uang logam aku masukkan, sekaleng capucino hangat berpindah ke tanganku. Kopi itu sejenak menghangatkan tubuhku, tapi tak lama karena ketika tanganku menyentuh kartu pos di saku mantel, kembali aku berdebar.
Tiga hari yang lalu kartu pos ini tiba di apartemenku. Tidak banyak beritanya, hanya sebuah pesan singkat yang dikirim adikku, "Ibu sakit keras dan ingin sekali bertemu kakak. Kalau kakak tidak ingin menyesal, pulanglah meski sebentar, kakc". Aku mengeluh perlahan membuang sesal yang bertumpuk di dada. Kartu pos ini dikirim Asih setelah beberapa kali ia menelponku tapi aku tak begitu menggubris ceritanya. Mungkin ia bosan, hingga akhirnya hanya kartu ini yang dikirimnya. Ah, waktu seperti bergerak lamban, aku ingin segera tiba di rumah, tiba-tiba rinduku pada ibu tak tertahan. Tuhan, beri aku waktu, aku tak ingin menyesalc
Sebenarnya aku sendiri masih tak punya waktu untuk pulang. Kesibukanku bekerja di sebuah perusahaan swasta di kawasan Yokohama, ditambah lagi mengurus dua puteri remajaku, membuat aku seperti tenggelam dalam kesibukan di negeri sakura ini. Inipun aku pulang setelah kemarin menyelesaikan sedikit urusan pekerjaan di Tokyo. Lagi-lagi urusan pekerjaan.
Sudah hampir dua puluh tahun aku menetap di Jepang. Tepatnya sejak aku menikah dengan Emura, pria Jepang yang aku kenal di Yogyakarta, kota kelahiranku. Pada saat itu Emura sendiri memang sedang di Yogya dalam rangka urusan kerjanya. Setahun setelah perkenalan itu, kami menikah. 

Menunggu Kesayanganku



Menunggu kesayanganku
Perasaan menyesal berbuat salah kepada orang tua memang tidak akan hilang dari pikiran seorang anak yang telah berbuat salah, bahkan telah berduhaka kepadanya. Terakhir kali itu, aku berbuat dosa dan berduka kepada Ibu ku. Aku sudah membantahnya dan memaksanya meminta duit untuk kebutuhanku. Keesokan harinya Renteneir datang, meminta uangnya kepada keluargaku, semua yang dimiliki Ibuku dan aku diambil olehnya. Dimulai itulah Ibu ku pingsan.
Aku sangat merasa bersalah pada Ibu ku, Ibu kini sedang terbaring lemah diatas tempat tidur rumah sakit, ia begitu lelah, sedangkan aku tidak bisa berbuat apa-apa. Maafkan aku Ibu. Aku akan berusaha tidak akan memaksamu memberikan sesuatu kepadaku. Aku memang anak yang berduka dan tidak tau berterimakasih. Sudah sebulan berjalan, Ibu masih koma dan aku bekerja disebuah restauran. Dan untunglah aku mempunyai seseorang disampingku yang masih menyayangiku. Dia mengantarkan aku pergi ke rumah sakit, tempat Ibu dirawat. Aku sangat menyayangi mereka berdua.
Di perjalanan menuju rumah sakit, aku mengingat kembali, ketika aku masih kecil. Aku mengingat, bahwa waktu kecil aku sering dimandikan, diberikan bedak dan dipakaikan baju yang putih bersih. Saat aku terjatuh dan menangis, aku dipeluk olehnya. Semua Ibu yang melakukannya dengan baik dan tulus dari hatinya. Karena terharu, aku meneteskan air mata, aku senang mempunyai seorang Ibu sepertinya.

Rasa




MEMANDANGI koran, melahap foto doktor termuda Indonesia I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi WS, 27 tahun, mataku tidak berkedip.”Cantik, badannya bagus, senyumnya mempesona,” gumanku memuji. ”Kalauaku masih muda, aku akan datang kepadamu dan langsung melamar.”
Ami yang sejak tadi di belakangku nyeletuk, ”Begitu ya? Bagaimana kalau ditolak?”Aku mengangguk.
”Ditolak, diusir, bahkan diinjek-injek pun aku masih senang. Aku kagum di Indonesia ini masih ada perempuan yang belum kepala 3 sudah jadi doktor. Sudah jadi bintang di malam gelap bagi pelaut yang sesat. Gila!”
Aku menunggu reaksi Ami. Tapi Ami diam saja. Ia mengambil koran dari tanganku..
”Seorang wanita adalah sebuah cahaya,” kataku selanjutnya menggembungkan pujian, ”Hanya cahaya yang bisa membuat negeri ini bangkit dari kegelapan. Begitulah arti kehadiran perempuan. Jadi bukan hanya memikirkan mobil, rumah mewah dan duit untuk berfoya-foya, tetapi membangun negeri. Mengembalikan kembali greget para pemimpin negara yang sudah bangkrut moralnya seperti sekarang. Jadi banggalah menjadi perempuan, Ami!”

seragam



Lelaki jangkung berwajah terang yang membukakan pintu terlihat takjub begitu mengenali saya. Pastinya dia sama sekali tidak menyangka akan kedatangan saya yang tiba-tiba.
Ketika kemudian dengan keramahan yang tidak dibuat-buat dipersilakannya saya untuk masuk, tanpa ragu-ragu saya memilih langsung menuju amben di seberang ruangan. Nikmat rasanya duduk di atas balai-balai bambu beralas tikar pandan itu. Dia pun lalu turut duduk, tapi pandangannya justru diarahkan ke luar jendela, pada pohon-pohon cengkeh yang berderet seperti barisan murid kelas kami dahulu saat mengikuti upacara bendera tiap Isnin. Saya paham, kejutan ini pastilah membuat hatinya diliputi keharuan yang tidak bisa diungkapkannya dengan kata-kata. Dia butuh untuk menetralisirnya sebentar.
Dia adalah sahabat masa kecil terbaik saya. Hampir 25 tahun lalu kami berpisah karena keluarga saya harus boyongan ke kota tempat kerja Ayah yang baru di luar pulau hingga kembali beberapa tahun kemudian untuk menetap di kota kabupaten. Itu saya ceritakan padanya, sekaligus mengucapkan maaf karena sama sekali belum pernah menyambanginya sejak itu.
”Jadi, apa yang membawamu kemari?”

Ketika Cinta Pertamaku Harus Pergi




By : Elis Kalisma 


           Jarum jam sudah menunjukan pukul sembilan malam. Tapi mataku masih betah melihat layar computer. Maklum, aku sedang kerajingan facebook. Dan hari ini aku benar-benar hidup dalam dunia maya. Kata orang, di facebook bisa cari pacar. Tapi tujuanku bukan kesana. Aku ingin menambah teman dan menambah wawasan.
       Dan saat itulah aku terlibat pembicaraan dengan teman facebook ku. Dia seorang lak-laki. Namanya Rizky, Rizky Putra Pramana. Bisa dibilang dia sangat tampan menurutku. Dan pengetahuan tentang agamanya sangat bagus. Setiap malam aku suka chating dengannya. Dia amat nyaman di ajak ngobrol. aku mulai akrab dengannya. Dan mulai bertukar no. Hp.
Pada suatu hari aku pergi ke sebuah Mall yang ada di Cianjur. Ya… lebih detailnya, Hypermart lah… pasti sudah pada tahu. Aku pergi ke Bagian buku. Untuk melihat-lihat novel terbaru yang kalau bagus, mungkin akan aku beli. Saat aku sedang asyik memilih-milih novel, ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang. Ketika aku menengok ke belakang, aku melihat seorang laki-laki yang seumuran denganku sedang tersenyum padaku. Aku seperti mengenal dia, rambutnya sangat mirip dengan model rambut Jo Kwang Min idolaku. Dan yang paling aku kenal adalah senyumannya. Seperti pernah aku lihat.

“Hei… kamu Riffa kan, yang suka chatingan sama aku di facebook!” sapanya dengan ramah dan akrab.

Tungku Tanpa Api -SATU JAM MENULIS SERENTAK, MILAD FLP-



Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku..
Satu tahun sudah aku tidak bertemu denganmu. Tidak lama memang, tapi aku sungguh sedang mengharapkan kehadiranmu. Sudah lama ku mengenalmu, tapi sungguh aku jauh tidak mengenal diriku terhadapmu jika rasa ini muncul. Aku merindukan senyummu, aku merindukan segala tentangmu.
Tiga tahun yang lalu, saat sebuah keputusan tak terduga harus ku terima aku tau ini semua akan terjadi. Aku tau rasa seperti ini akan muncul dan mengganggu nyenyaknya tidurku, akan membuatku berharap dan terus berharap. Dia, lelaki yang bisa membuatku terlalu dini untuk mengambil keputusan. Aku putuskan menunggunya kembali dengan menyajikanku cinta seutuhnya.

IMPIAN SEDERHANA




Oleh: Aminatur Rohmah

Di sebuah kota kecil di jateng, tinggallah seorang ibu dan anak gadisnya disebuah rumah yang sederhana. Hanun, itu nama anak gadis yang kini sudah abg. Hanun baru kelas dua SMA. Dia sudah tidak punya ayah. Ayahnya meninggal waktu hanun berusia lima tahun. Sudah begitu dia sering kesepian karena gak punya saudara yang bisa di ajak main. Kehidupan mereka sederhana, ibunya bekerja dengan membuka warung makan kecil-kecillan, kadang hanun membuat kerajinan tangan dari barang bekas untuk menambah penghasilan.

“sudah nun, kalau capek kamu tidur dulu, besok berangkat pagi kan?” kata ibunya, sewaktu hanun membantu ibunya membereskan warung yang mau tutup.

“gak pa pa bu, hanun belum capek, masih pengen bantu ibu, dari pada gak ada kerjaan”

“ya sudah, tapi kalau lelah, jangan dipaksakan ya, ibu nggak mau sekolahmu terganggu”

“iya bu”
......................

Sahabat yang terbaik part 1



Ketika itu malam terlalu sunyi, tidak ada satu pun bintang di langit yang terlihat di jendela kamar Ratna. Ia pun menutup jendela kamarnya dan membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Dan mulai memejamkan matanya.

Keesokan harinya, dipagi yang kurang cerah karena tertutup oleh awan-awan hitam yang berselubung. Dengan perasaan malas dan lesu Ratna pun menyeret langkahnya untuk pergi kesekolah yang kebetulan tidak terlalu jauh dari rumahnya.

Sesampainya di sekolah, Ratna bertemu dengan teman akrabnya yaitu Neny.
"hay Nen !!" sapa Ratna kepada Neny.
"hay juga, apa kabar kamu sekarang?"
Kabarku sehat-sehat aja kok, kamu sendiri ?" Ratna balik tanya.
"ya sehatlah kalau gak mana mungkin ku sekolah." tambah Neny menjelaskan.
"bagus deh kalau begitu".

Disaat mereka berdua sedang asik ngobrol tiba-tiba muncul seorang cowok yang menurut mereka lumayan ganteng. Cowok itu bernama Reno.
"hay ! !" Sapa Reno.
"hay juga' !" jawab Ratna dan Neny secara berbarengan.
"kenapa kalian berdua masih disini?"
"Emang apa urusannya sama kamu, kok kamu yang sewot, suka-suka kita berdua dong." ucap Neny.
"bukan gitu, tapi sekarang kan udah hampir masuk."
"oh iya, makasih atas sarannya ya! Yuk Rat kita masuk." Neny mengajak Ratna. Tiba-tiba . . .

Bukan Diari Cinderella



Dear diary, hari ini aku terlambat masuk sekolah... lagi. Bu Ema menyuruhku menyanyi di depan kelas. Hufft… andai aku bisa naik mobil bersama Kak Sista ke sekolah. Aku tidak akan terlambat.
Dalam dongeng, Cinderella yang malang pada akhirnya bahagia selamanya. Setelah tidak dimanusiawikan oleh Mama tiri dan kakak tirinya, dia akhirnya bertemu dengan pangeran tampan. Pangeran yang akan membawanya ke dunia lain, yang penuh dengan kebahagiaan dan cinta…
Tapi aku bukan Cinderella. Aku masih punya ayah. Dan aku yakin, sebenarnya Mama dan Kak Sista adalah orang yang baik.
5 Januari
Dear diary, lagi-lagi aku terlambat masuk sekolah. Aku sudah berlari sekuat tenaga, tapi jarak sekolah sangat jauh. Setiap pagi, Mama juga menyuruhku menyiapkan sarapan dan membereskan rumah. Mama juga menyuruhku menyiapkan air hangat untuk Kak Sista. Walau Mama bicara dengan baik-baik, tapi aku merasa ini semua tidak adil!
 Aku tahu aku emang gak boleh egois. Ayah bekerja di luar kota agar bisa memberikan kami makan. Tapi aku benar-benar merindukanmu, yah. Sama seperti merindukan ibu.

The one . best wishes to you (ost. gu family book)








jal innayo nae saranga
nunmuri nanda tto haneureul bonda
barabwado chueogi heureunda
niga eomneun haruga neomu apeuda
cha oreuneun geuriumdo
sarangi unda barame nallinda gureum
doeeo geu gireul ttaraga
na ireoke meon goseseo bara bonda itji
malladeon geudae...

Suzy . dont forget me( ost. gu family book)









Deutgo innayo seulpeun nae honjatmareul
Geudael geudael tataneun imareul
Bureumyeon dasi apeumi doeneun ireum
Geudae geudae geudae
Gakkeumssik geudae nae saenggage useojundamyeon...
Deo isang miryeon gatji anheulteni
Nareul itjimarayo nareul nareul
Jebal gieokhaejwoyo nareul nareul
Ibyeoreun hanbeoninde geuriumeun wae manheunji
Hansungando nan ijeunjeok eobseotjyo saranghaeyo
Geureongeongayo amureochi annnayo
Geudaen geudaen geudaen
Geuheunhan yaksogeobsi naneun tteonagajiman
Naeane ajik namainneun saram
Nareul itjimarayo nareul nareul
Nareul jebalgieokhaejwoyo nareul nareul

SO GOODBAY-Jonghyun(OST CITY HUNTER)









So Goodbye Don’t cry and smile
gaseum sirideon sigandeul
moduda bonaejulgeoya
So Goodbye eodumsok oerobdeon na
nan nega piryohae
I need your love again

mae-il tto geuraewat deusi
apeun sangcheowa seulpeun gi-eokeul
jiwogadeon na
neol cheo-eum bon geu sungane nan
meomchundeuthaetgo nan neoman boyeosseo
geochinsiryeone muneojyeo gajiman
huhoeneun eobseul geot gata

Lee Jong Hyun - My Love (OST A Gentlemans Dignity)





Changbakke biga naerimyeon
Gamchwodun gieogi nae mameuljeoksigo
 Ijeun jul aratdeon saram
Ohiryeo seonmyeonghi tto dasi tteoolla
Nae saranga saranga...
Geuriun naui saranga
Mongnoha bulleobojiman
Deutjido motaneun sarang
Nae saranga saranga
Bogopeun naui saranga
Geudae ireummaneurodo
Bein deut apeun saranga nae saranga

HUH GAK - One Person [Big OST]





Idaero kkeutnabeoril geotman gataseo
Geudaega sumeobeoril geotman gataseo
Jakkuman boneyo
Geudaeman boneyo
Meonghan babocheoreom
Ireoke keojyeoganeun maeumi nan duryeowo...
Oneuldo moreun cheok geudael
jinachiryeo haedo
Nunmuri heulleoseo
Nae simjangi teojil geot gataseo
Ijen geudae eolgul geudae ireum
onjongil geurineunde
Saranghaeyo geudae

Insooni – Goose’s Dream [OST Dream High]










nan nan kkumi isseotjyo
beoryeojigo jjitgyeo namnuhayeodo
nae gaseum gipsukhi bomulgwa gachi
ganjikhaetdeon kkum
hok ttaeron nugungaga tteut moreulbiuseum
 nae deungdwie heullilttaedo nan... chamaya haetjyo
chameul su isseotjyo geu nareul wihae
neul geokjeonghadeut malhajyo
heotdoen kkumeun dogirago
sesangeun kkeuchi jeonghaejin chaekcheoreom
imi dorikil su eomneun hyeonsirirago
geuraeyo nan nan kkumi isseoyo
geu kkumeul mideoyo nareul jikyeobwayo
jeo chagapge seo inneun

2PM Junsu, J.Lim – 가지마 (Don’t Leave) (Dream High OST)





gajima gajima nal jiwobeorigetdan geojitmal
dasin hajima geureon mareun hajima
geojitmal da geojitmal geureon maeumedo eomneun mallo
nal japjima imi neon neujeotjanha
jeongmal uriga idaero heeojindaneun ge geobina eum geobina
naneun uriga idaero mannandaneun ge deo geobina
(gajima)

dasi geuttaero oh neon geudaero oh dorawajwo
ireojima neo ireondago dallajil geot eobtjanha
dasi naegero oh geu jariro oh dorawajwo
ireojima jebal geumanhaja da kkeutnan iriya

joheun yeonghwareul bogo eumageul deutgo useuryeo haedo
naui gaseumi neoreul bulleonae nunmuri nago eum

aesseo dolliryeo hajima sigani hancham jinamyeon

Dream High - Suzy , Wooyoung & Taecyeon , JOO, Kim Soo Hyun (OT DREAM HIGH)







I Dream High nan kkumeul kkujyo
Hindeul ttaemyeon nan nuneul gamgo
Kkumi irweojineun geu sunganeul
Gyesok tteoollimyeo ireonajyo

Duryeoumeui kkeuteseo nan
Oneuldo heundeullijyo
Tteorejilkka bwa naraoreuji mothaneun
Eorin saecheoreom

Jakku naega hal su inna
Nae kkumi irweojilkka
Naeditneun georeum han georeum georeumi dashi
Duryeoweo jil ttaemada

I Dream High nan kkumeul kkujyo
Himdeul ttaemyeon nan nuneul gamgo
Kkumi irweojineun geu sunganeul
Gyesok tteoollimyeo ireonajyo

Can't Love You - Jinwoon ft Changmin 2AM (Ost Dream High )






maebeon majuchil ttaemada niga useojul ttaemada
ogeumssik nae ane jogeumssik neol hyanghan
maeumi jaradeoni

ijeneun neol saenggakhamyeon ni moseubeul tteoollimyeon
akkuman dugeundaeneun nae simjangeun
meomchuljul molla

deo isang gamchul su eomneun naemam jeonbu da jugo sipeo

hangsang gyeoteseo (ni yeopeseo) neol sarang
hamyeon andoelkka
nuguboda neoreul jikigo sipeun mam badaju andoelkka

Paradise - T-Max (OST Boys Before Flower)






Korean Version

Almost paradise

a-chimboda to nunbushin
nal hyanghan noye sarangi
on sesang da gajindeuthae

In my life
nae ji-chin salme kkum-chorom
tagawajun ni moseubeul
onjekkajina saranghal su it-damyon

noye so-neul jabkoso
sesan-geul hyanghae ggot sorichyo
ha-neureul goro yaksokhae
yong-wo-nhi ojing noma-neul saranghae
pam ha-neul bulbit gateun uri dulmanyi
a-reum-da-un ggum paradise
nowa hamkkehandamyon
odideun gal su isso to the my paradise

SNSD - galaxy supernova[K-LIRIK]






[Taeyeon] Oh! my boy nanika ga (na na na na na)
[Sooyoung] Isso isso someone’s talking (ah ah ah ah ah) Nee zutto
[Jessica] Looking at you lo-looking at you I’m looking at you lo-looking I
[Seohyun] Anata Miteru wa
[Tiffany] Nee sore wa killer boyish na Supernova
[Hyoyeon] Unmei no Supernova
[Sooyoung] Majikaru na Supernova...
[All] Gingakei sukeitan de number 1
Uneru base line like a shooting star, a comet!
(Tu-tu-tu-ru-tu-tu)
Cutest!
(Tu-tu-tu-ru-tu-tu)
Girls in …
(Tu-tu-tu-ru-tu-tu)
In the Galaxy! Galaxy! oh!

The Boys -SNSD[K-LIRIK]










[All] I can tell you\'re looking at me I know what you see
Any closer and you\'ll feel the heat
([Jessica] GG)
[All] You don\'t have to pretend that you didn\'t... notice me
Every look will make it hard to breathe
([Jessica] T R X)
[All] B-Bring the boys out
([Tiffany] Yeah~ You know~)
[All] B-Bring the boys out
([Tiffany] We bring the boys out (x2) Yeah~)
[All] B-Bring the boys out

SNSD - Promise[K-LIRIK]




[Taeyeon] Ohh whoa...
[Jessica]Whoa...
[Taeyeon] Hancham kkumkkwo watdeon maeiri
Naege chaja wado
Seolmyeong halsu eobtneun apeumi On mome peojyeo
[Sunny] Gakkeum sshigeun na honja... itgo shipgo
Cham manheun shiseoni jom himgyeo wo
[Sooyoung] Pyeongbeom han ilsang soge jamgyeoseo
Sumshwigo shipeul ttae
[All] “What about us? What about love?”
[Yoona] Nal ireu kyeo juneuni hanmadi
[All] Geudae pume, aneun chaero
Ttaseu hage gamssa juneyo

Taeyeon . I love U [K-LIRIK]


Suchyoganayo
Uriye sarangeun gaseumapeunchuogin-gayo
Dorasoneyo
Geudaeye maeumeun nunmullodojabeul su opnayo
My love saranghaeyo saranghaeyo
Geudae deulgoitnayo
My love itjimarayo...
Jiujimarayo uriye sarangeul
Naye nunmuri geudae boineyo
Harureul geuriwohamnida
Gaseumttollidon geudae ipmatchumdo
Ijeneun chuogi dwetnabwayo
My love saranghaeyo saranghaeyo
Geudae deulgoitnayo
My love itjimarayo

SNSD- Love Melody [K-LIRIK]





[All] Oooh Ho Love you baby
[Sunny] Nuh reul sarang hae
You're my shining star oh yeah
(Oooh Ho) oh
[All] And I love you forever
[Jessica] Hahn buhn doh dahn hahn buhn doh geu daen nahl ah
nah joon juhk eun uhp jyo~
[Tiffany] Ae ssuh gahm choo
ryuh doh hah jee ah nah doh nae
sarang eul moh reu neh yo
[Yuri] Nahn ah jeek nuh moo nah soo joo buh geu juh hah neul
mahn bah rah boh neh yo

SNSD - VITAMIN[K-LIRIK]


[Seohyun] Meosseukha-ge heu-llin miso
Himeobshi chyeojin du eokkae
Keumbangirado ul deuthan
Neoye moseubeul bwah-sseo

[Yoona] Neodab-ji anhke waeh keureoni
Na gateun aedo jal-saneunde
[Sunny] Cheo-eumbu-teo jeonbu jaldwehmyeon jae-miyeop-seo...

[Hyoyeon] Ja nae sonjab-go
[All] nun-mul gonmul chat-deon
Gi-reot-deon bameun itko ijen useo
[Taeyeon] Sumcha-ge tallin neoye chinannari it-janha
(Geu) jinshimeun jeoldae baeshin an hae

SNSD - Kissing You[K-LIRIK]




Doo doo roo~ doo doo doo
Kissing you baby~
Doo doo roo~ doo doo doo
Loving you baby~
[Seohyun] Jangnan seuruhn
nuheh kiseueh gibooni choa
[Yoona] Giyuhbge saechimhan
pyojuhng jiuhdo
[Taeyeon] Uhneu saenga naneun...
soongnyuh chorom nae
ibsooreun
[Taeyeon] Sageunsageun geudae
ireum booreujyo
[All] Geudaewa bareul
matchoomyuh guhdgo, nuheh
doo soneul japgo,
Ni uhddae-eh gidaeuh marhago
shipo

SNSD - Forever[K-LIRIK]





[Yoona] Yeongwonhi neowa kkumkkugo shipda
[Taeyeon] Gibun joheun barameul ddara nunibushin jeo haneul arae
[Seohyun] Areumdaun noraewa joheun hyanggiro gadeukhan neowa geotneun gil
[Jessica] Gieokhani cheoum mannattdeon eosaekhago natseon shigandeul
[Tiffany] Seotulgo eoryeottdeon nal geujeo maleobshi jikyeojun nege gomawo
[Taeyeon] Jichyeoittdeon gaseumi dashi sumshwigo
Gananhaeji...n maeumi bicheul chajasseo
[Sunny] Yeongwontorok ireohke neoui sonjapgo gatchi geotgo shipeo
Uri deul manui sesange saranghaneun nae saramgwa hamkke
[Yuri] Jjarpji anheun geu shigan dongan itji mothal manheun gieokdeul
[Yoona] Useumgwa nunmul soge eonjena nalmideojun geon baro neoyeosseo
[Jessica] Jichyeoittdeon gaseumi dashi sumshwigo
Gananhaejin maeumi bicheul chajasseo

SNSD - flower power[K-LIRIK]





[Tiffany] Higari to yami no mayonaka weekend
Dancing floor scream and shout sekida human nature
[Taeyeon] Kawasu shisen wa me to me kakehiki no border
Asobi te sakasueta koi wa andabana

[Hyoyeon] Ah Ah Ah [Sooyoung] I’m not gonna
[Hyoyeon] Ah Ah Ah [Sooyoung] I’m not gonna
...
[Sunny] Narihibiku beat, mimimoto de cheers
I’m telling you, “adabana”
[Jessica] Okitete yume tte mireru no ne
Do you wanna be my lover?

SNSD - Do The Catwalk[K-LIRIK]





Are you ready to walk?
Are you ready to walk?
Milan, Paris, New York
Are you ready to walk?

D-do the, d-do the, do the do the do the
D-do the, d-do the, do the do the do the
...
subete igatte furi kaita dare kano Shoe sign
senakano metajanto mitorowa zenbu
toau data shunkan subette ga Runway
Walking, stop, posing, turning, and wink

Ladies, ladies sona ashiga
Ladies, ladies sumea wo kitte
Ladies, ladies tsuken u wa
anawa shukeruno

I Got A Boy – Girls Generation (SNSD)[K-LIRIK]






[Sooyoung] Ayo! GG! Yeah Yeah sijakhae bolkka?
[All] eo-meo!
[Sooyoung] yae jom bwara yae,
museun iri isseotgillae meoril jallatdae? eung?
 [All] eo-meo!
[Yuri] tto yae jom borago!
meoributeo balkkeutkkaji
seutairi bakkwieosseo
wae geuraetdae? gunggeumhae
jukgenne wae geuraetdae? malhae bwabwa jom
[Tiffany] Ha Ha! Let me introduce
myself! Here comes trouble! ttara hae!
Oh oh oh e oh, ([Taeyeon] ee ee)
oh oh e oh~ [Jessica] neo jallasseo jeongmal!

SHINee – Why So Serious[K-LIRIK]






Jajeong mak jinan saebyeok
Jinheul sok nun tteun mueonga
Modu nareul museowohaetji

Apeuro ppeodeun du pal
Nan sarainneun walking dead
Geu sumeun chagawotji
Sum swineun ge jigyeowojiljjeum
Geuttae geudae balgyeon so shocked
Why so serious?
Romiowa julliet seulpeun love storyga a aniya
Da jal doel geoya
"Gyeolguk happy ending"” eul aneun neon yeonae soseol maniac
Meonjiman pulsseokdaedeon simjang engineeulre new
Pitgi eopdeon naui ipsuri dasi bulgeun color rouge
Baby nal eotteoke saenggakhae?
Baby eotteoke saenggakhae?